Selamat datang dihalaman duniabelajar.web.id. Terima kasih telah berkunjung ke halaman ini. Bagi yang membutuhkan bantuan silahkan hubungi kami di WA dengan klik logo WA dihalaman ini dan bagi yang akan melihat koleksi video tugas pendidikan calon guru penggerak silahkan kunjungi channel https://www.youtube.com/user/totokdariyanto

Senin, 17 Desember 2012

Tahun 2013 UN 20 Paket Soal

"Tiada Kata Seindah Doa"

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak sempat menulis karena tututan pekerjaan (guru paling banyak pekerjaan terlebih lagi pada akhir semester), hari ini sudah bisa menyempatkan untuk memberikan informasi kembali. Informasi tentang soal UN untuk Tahun 2013 sebanyak 20 paket memang sudah mencuat sejak tahun lalu, hal ini sebagai tindak lanjut pelaksanaan UN yang selama ini banyak terjadi kecurangan.


Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 tinggal hitungan hari. Menurut Kalender pendidikan tahun pelajaran 2012/2013 UN tingkat SMA/MA/SMK akan dilaksanakan mulai 15 April 2013, sedangkan untuk SMP/MTs mulai tanggal 22 April 2013. Tetapi sampai saat ini POS UN 2013 belum juga dikeluarkan oleh BSNP.

Sejak pertengahan Oktober 2012 yang lalu wacana UN 2013 menggunakan 20 paket soal sudah mulai beredar di masyarakat terutama yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Ini disebabkan karena banyak media yang memberitakan tentang adanya 20 paket soal untuk UN tahun 2013, bahkan menurut berita wacana tersebut diungkapkan sendiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Berikut berita yang memuat tentang UN 2013 sebanyak 20 paket yang sempat saya simpan dan pernah saya tunjukkan ke teman 2 bulan yang lalu:

Sumber http://jpnn.com tanggal 11 Oktober 2012 :
JAKARTA - Meski banyak ditentang, Pemerintah tetap berencana menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) tahun depan. Bahkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) telah menyiapkan sejumlah perubahan, di antaranya soal UN akan dibuat 20 variasi. Sedangkan untuk pengawasan pelaksanaan UN, pemerintah masih tetap berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, secara legal yuridis pelaksanaan UN didasari undang-undang dan peraturan pemerintah. Sedangkan dari sisi akademik sampai bentuk soal pilihan ganda juga ada dasarnya.
“Insyaallah tahun depan UN tetap dilakukan, tetapi ada beberapa perubahan,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (11/10).
Dijelaskan, perubahan yang dilakukan berkaitan dengan jumlah variasi soal. Jika pada tahun ini hanya ada lima macam variasi soal untuk 20 peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan disiapkan 20 macam variasi soal.
“Setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang berbeda semua. Ini yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kolektif. Kita ingin tingkatkan kekhusyukan peserta,” katanya.
Sementara mengenai standar kelulusan, Mendikbud mengatakan ada kemungkinan untuk meningkatkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif lainnya, standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan.
Nah, pada pada tahun ini proporsi tingkat kesulitan soal adalah 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi tahun depan yang disiapkan menjadi 10 persen mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sukar.
Namun opsi ini menurut masih tanda bintang karena belum dimatangkan bersama Badan Sandar Nasional Pendidikan (BSNP), walaupun meningkatkan kesulitan soal UN sudah jadi pemikiran Kemendikbud.
Ditambahkan Nuh, bahwa dengan 20 variasi soal, nantinya UN akan lebih menarik dan membuat peserta didik bisa lebih khusyuk karena yang diuji dalam UN adalah kemampuan perorangan bukan kolektif.
"Ini yang diuji kan kemampuan perorangan. Bukan kolektif. Jadi kami ingin meningkatkan kekhusyukan. Tantangan terbesar pelaksanaan UN adalah meningkatkan kejujuran. Nilainya berapa adalah bagian dari ikhtiar. Ujungnya adalah kredit dari UN itu," tambahnya.(fat/jpnn)

Sumber Koran Sindo (http://sindonews.com) tertanggal 12 Okt 2012:
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuat 20 paket soal untuk Ujian Nasional (UN) tahun depan. Nantinya, jika satu kelas terdiri dari 20 siswa, maka setiap siswa akan memperoleh soal yang berbeda.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, variasi soal UN itu untuk meningkatkan konsentrasi siswa agar tidak mencontek. Variasi itu juga dibutuhkan untuk mengukur kemampuan anak, karena UN akan menguji kemampuan perseorangan.
Selain itu, tingkat kesulitan soal juga akan diubah, dan untuk distribusi kesulitan soal berkategori sedang pada 2013 sebanyak 80 persen, dan soal dengan kategori sulit akan menjadi 20 persen.
"Memakai dua pendekatan yaitu Classical Test Theory, dan Item Response Theory (IRT). Keunggulan IRT itu invariance, artinya nilai tingkat kesukaran soal tidak berubah walau dikerjakan oleh siswa pintar maupun tidak," katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Menurutnya, pembuatan 20 paket soal ini memang akan menjadi hal yang rumit dari segi pencetakan. Namun, pemerintah akan memilih perusahaan yang memiliki security printing agar pengamanan soal saat pencetakan maksimal.
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusumah mengakui, pembuatan soal pilihan ganda untuk 20 paket soal memang tidak mudah. Namun pihaknya akan mencoba membuat 20 paket soal dengan tingkat kemudahan, dan kesulitan yang setara sehingga siswa secara nasional mampu menjawabnya.
"Sekolah dapat melakukan proses pembelajaran dengan melihat apakah kisi-kisi itu relevan dengan kurikulum yang ada," ucapnya.


Sumber http://suarakarya-online.com tertanggal 12 Okt 2012:
JAKARTA (Suara Karya): Kendati ditentang banyak kalangan, pemerintah tetap berencana menggelar ujian nasional (UN) tahun 2013. Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan sejumlah perubahan, salah satunya materi soal UN dibuat dalam 20 variasi-dari sebelumnya 5 variasi soal.


"UN dibuat dalam 20 variasi soal untuk meningkatkan konsentrasi siswa. Selain juga meminimalisasi anak untuk menyontek," kata Mendikbud Mohammad Nuh dalam penjelasan kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/10).
Nuh menjelaskan, materi soal dibuat sangat variatif karena UN menguji kemampuan perseorangan, bukan kolektif. Validasi pemetaan kode paket tes pun akan lebih mudah dengan 20 paket soal. Begitu pun dengan distribusi naskah soal, yang nantinya akan dilakukan secara acak.
"Tingkat kesulitan soal juga akan diubah. Untuk distribusi kesulitan soal, kategori mudah pada UN 2012 sebesar 10 persen. Hal yang sama pada UN 2013. Sedangkan kategori kesulitan sedang pada tahun 2012 kuotanya 70 persen, maka pada UN 2013 dinaikkan menjadi 80 persen. Untuk kategori sulit, dari 10 persen ditingkatkan menjadi 20 persen," tuturnya.
Menurut Nuh, pembuatan materi soal menggunakan dua pendekatan, yaitu Classical test theory dan item response theory (IRT). Keunggulan IRT itu invariance. Artinya, nilai tingkat kesukaran soal tidak berubah walau dikerjakan oleh siswa pintar maupun tidak.
Nuh mengakui, pembuatan 20 paket soal itu memang akan menjadi hal yang rumit dari segi pencetakan. Namun pemerintah akan memilih perusahaan yang memiliki security printing agar pengamanan soal saat pencetakan maksimal. Yang jelas, pengamanan pada proses pencetakan, distribusi hingga pembagian soal akan diperketat. Kementerian dalam hal ini juga tetap meminta peran aktif perguruan tinggi selain berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah.
Ditanyakan apakah akan ada kenaikan standar kelulusan, Nuh mengatakan, hal itu masih dimatangkan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan. Memang, ada pemikiran untuk menaikkan standar kelulusan yang ada saat ini sebesar 5,5 menjadi 6. Namun, ada pemikiran lain untuk menaikkan tingkat kesulitan soalnya saja.
"Masih kita lihat mana yang lebih tepat menaikkan batas kelulusan dari 5,5 menjadi 6 atau standar kelulusan tetap nilainya di 5,5, tetapi derajat kesulitan soalnya yang ditingkatkan," ucap mantan Rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya itu menegaskan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Aman Wirakartakusumah. Ia mengatakan, pembuatan soal pilihan ganda untuk 20 paket soal memang tidak mudah. Namun pihaknya akan mencoba membuat 20 paket soal dengan tingkat kemudahan dan kesulitan yang setara sehingga siswa secara nasional mampu menjawabnya. "Kami saat ini sedang mempersiapkan kisi-kisi soal yang akan diedarkan ke seluruh sekolah.
Sekolah dapat melakukan proses pembelajaran dengan melihat apakah kisi-kisi itu relevan dengan kurikulum yang ada," ucap Aman seraya berharap pada pertengahan November mendatang kisi-kisi soal UN sudah bisa beredar di sekolah.
Hal berbeda dikemukakan Anggota Komite Nasional Pendidikan (Komnas Pendidikan) Suparman. Saat dihubungi via telepon kemarin, Suparman berpendapat, pembuatan 20 paket soal itu makin memperlihatkan ketidakseriusan dan ketidakmampuan pemerintah dalam menyelesaikan masalah pendidikan secara pedagogis.
"Dengan mengutak-atik masalah teknis penyelenggaraan UN seperti penambahan paket soal, tidak akan mengubah kebijakan evaluasi belajar siswa menjadi lebih baik. Pasalnya, paradigma pemerintah akan mutu pendidikan yang selalu berpijak pada hasil UN tidak berubah," ujarnya.
Dalam kasus UN ini, menurut Suparman, sebenarnya makin menunjukkan sikap otoriter pemerintah dalam membuat kebijakan pendidikan. Semestinya pemerintah terbuka pada kritik dan protes masyarakat.
"Apalagi pengadilan sudah membuat keputusan untuk menghentikan UN dan meninjau ulang sistem pendidikan nasional," kata Suparman. (Tri Wahyuni)


Penggunaan 20 paket soal untuk UN pastinya juga akan menimbulkan pro dan kontra seperti yang terjadi tahun lalu dengan 5 paket soal. Jika melihat pelaksanaan tahun lalu ternyata juga berjalan dengan lancar walaupun diawal banyak yang mengkhawatirkan akan banyak terjadi kesalahan terutama dalam pembagian paket soal. Walaupun ada beberapa tempat yang salah dalam pembagian paket soal asalkan menuliskan paket soal di LJK dengan paket soal yang diterima sama untuk tahun kemarin anak tetap bisa lulus, karena yang digunakan patok-an adalah paket yang ditulis pada LJK bukan denah tempat duduk.

Benarkah 20 paket soal akan digunakan untuk tahun ini (UN 2013)....?
kita tunggu POS UN 2013......!
Jika sudah keluar akan saya coba secepatnya diupload di halaman ini.

Tahun 2011 UN menggunakan 2 paket soal terjadi banyak kecurangan, tahun 2012 menggunakan 5 paket soal masih banyak kecurangan. Mungkinkah dengan 20 paket soal bisa menghapus kecurangan...? kita tunggu saja setelah pelaksanaan.

Silahkan tinggalkan jejakmu dengan menuliskan komentar.
Terima kasih.

30 komentar:

Rima Fitria mengatakan...

hapuskan UN 20 paket

Rima Fitria mengatakan...

hapuskan UN 20 paket

dakkanababan@gmail.com mengatakan...

cepat2 lampirkan ya saudara.... denah UN 2013
saya ucapkan terimakasi bayak atas bantuannya

Anonim mengatakan...

hapusssskann un 20paketttt

Anonim mengatakan...

Aq ga' tw cra mendownloadnya,,,

anto mengatakan...

Hapuskan UN 20 paket !!!!

Anonim mengatakan...

jika ada kesempatan kecurangan itu bisa saja terjadi. karena kecurangan itu sebagian dari usaha untuk mendapat nilai nem 40

anda mengatakan...

hapusskan Un20 paket!!!

Anonim mengatakan...

20 paket soal terlalu sulit........

Dariyanto (Totok) mengatakan...

Yang sulit yang buat soal, bagi siswa tidak ada masalah yang penting menulis kode soal di LJK sesuai dengan yang tertera pada paket soal yang diterima

Anonim mengatakan...

apakah pemerintah pendidikan tidak mengira bahwa dengan UN 20 paket, akan semakin banyak kalangan siswa, yg Gagal dan mencoba Bunuh diri?

apakah hal ini sengaja dilakukan agar jumlah penduduk di Indonesia semakin berkurang???

Anonim mengatakan...

20 paket di hapus saja,,di ganti 10 paket,,

Anonim mengatakan...

wah kalau bener 20 paket, yg gak lulus bisa bertambah...... Semoga tidak terjadi.....!

Anonim mengatakan...

OMG.........

Anonim mengatakan...

Wah gila ya, udah Nilai minimumnya 5,5 masih di tambah 20 paket, kasihan anak anak Ɣªη9 ada di maluku, papua ,dan sekitarnya, mereka nggak punya persiapan seperti anak Ɣªη9 di jawa .

Dariyanto (Totok) mengatakan...

Tidak usah bingung dengan 20 paket, siswa tinggal kerjakan soal yang diterima, beres kan....! mau berapapun paket tidak masalah, setiap paket tingkat kesulitan sama.

Anonim mengatakan...

+,+

Anonim mengatakan...

+,+

Anonim mengatakan...

20 paket bikin murid jadi pusing

Dariyanto (Totok) mengatakan...

bingung....? bagi yang biasa nyontek, contoh teman, cari bocoran jawaban ya jelas bingung karena soal yg diterima paket berapa dan tidak ada teman yang sama soalnya. Tapi bagi yang mempersiapkan diri dengan belajar pastinya tidak bingung, cukup kerjakan soal yang diterima, beres kan.....!

Anonim mengatakan...

bukan masalah bingungnya mas , yg jadi bingung itu di pelosok mau gimana itu ? kan mereka sekolahnya tebatas dan alat alat pun kurang memadai , jadi anak anak itu seperti tikus percobaan yg dicoba coba sebenarnya 3 paket pun sudah efektif kalo kata saya , karena susah juga untuk mencontek sekarang di tambah tambah menjadi 20 dan katanya memakai barcode mau digimanakan ? anak anak tidak siap mental mereka stress karena isu isu yg mengagetkan mereka mau gimana ? harusnya ada yg protes kalo kaya gini .... kasihan anak anak lulusnya hanya ditentukan dengan waktu hari dan jam sedangkan mereka sekolah 3 tahun

Anonim mengatakan...

Saya sangat setuju dengan kebijakan ini. Dengan adanya 20 paket UN, kita akan lebih konsentrasi dengan paket soal yang kita kerjakan. Tidak ada gangguan teman yang bertanya jawaban karena pasti soalnya berbeda. Kalaupun sama, option jawaban diacak atau peletakan nomor soal yang berbeda

Anonim mengatakan...

Kemarin saya sudah mencoba mengerjakan try out kabupaten dengan menggunakan 20 paket soal. Dan manfaatnya sangat saya rasakan. Suasana lebih tenang dan saya pun menjadi lebih fokus dengan soal yang saya terima. Alhasil, nilai saya justru lebih besar daripada nilai try out yang menggunakan hanya 5 paket.

Dariyanto (Totok) mengatakan...

@anonim: masalah anak bingung dengan 20 paket soal, tergantung guru memberikan penjelasan pada anak. usahakan agar menjelang UN anak jangan ditakut-takuti, cukup kasih motivasi.

@anonim: dengan 20 paket soal memang saya juga merasakan suasana ruang (ketika latihan) lebih tenang dibanding dengan hanya 2 paket. anak lebih konsentrasi pada soal masing-masing. selain itu anak-anak termotivasi untuk belajar karena tidak mengandalkan (jawa:njagak-ke) teman lain.

jiwaya mengatakan...

lok banykk yg tdk luls pemuda indonsia akn jdi aph?? akn psti bnyk yg ptz sklhh.. nma.a manusia tk bsa krja sndri jga,, smwua orng psti prnh mrsakan un n un skrng ane tkutt

Anonim mengatakan...

hapus soal UN 20 paket....................5 paket aja udah sulit apa lagi 20 paket mikir dikit donk and kasihani dikit................

Dariyanto (Totok) mengatakan...

@Anonim: Perlu diketahui penentuan kelulusan dengan UN sebetulnya sudah sejak dulu (dulu=EBTANAS), bahkan dulu mapel lebih banyak. hanya saja beda generasi beda semangat. mayoritas anak sekarang (tidak semua) pengennya yang instan. Belajar malas tetapi pengen hasil bagus.

@Anonim: mau 20 paket, 30 paket bahkan 100 paket-pun tidak masalah ketika anak benar-benar siap. Yang merasa pusing dengan 20 paket berarti ada indikasi akan berbuat curang ketika Ujian (mungkin pengennya contoh teman atau beli kunci jawaban). Bagi siswa yang penting kerjakan soal yang dia terima, tidak usah berpikir berapa paket. beres kan.....!

yoga mengatakan...

sebenarnya Un bukan 20 paekt tetapi sekitar 5-10 paket .saya tau dari dinas....dan saya sepertinya akan mencari bocoran hahahah

Anonim mengatakan...

soal UN pasti sudah divalidasi, disesuaikan, dan dikoreksi hingga sedemikian rupa, sehingga baik itu murid dari Jawa, Sumatra, Papua atau dari daerah mana pun punya potensi untuk bisa mengerjakan. pembuat soal juga pasti sudah menyesuaikan naskah soal yang dibuatnya dengan kemampuan siswa

Anonim mengatakan...

tidak setuju

Posting Komentar

Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls