Selamat datang dihalaman duniabelajar.web.id. Terima kasih telah berkunjung ke halaman ini. Bagi yang membutuhkan bantuan silahkan hubungi kami di WA dengan klik logo WA dihalaman ini dan bagi yang akan melihat koleksi video tugas pendidikan calon guru penggerak silahkan kunjungi channel https://www.youtube.com/user/totokdariyanto

Kamis, 19 Mei 2022

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya Di Masa Sekarang

"Tiada Kata Seindah Doa"

Tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

Menurut pemahaman saya inti dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan adalah Pendidikan harus memerdekakan kehidupan manusia. Pendidikan tidak boleh dimaknai dengan paksaan.

Karena menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tigginya. Kodrat yang dimaksud adalah kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak tinggal, dan kodrat jaman berkaitan dengan perkembangan global dimana anak tersebut menapaki kehidupan.

Sedangkan pengajaran adalah proses pendidikan dalam memberikan ilmu yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.

Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Menurut saya pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan kontek Pendidikan saat ini sangat relevan. Melihat kondisi Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan suasana masyarakat yang berbeda hendaknya Pendidikan anak didasarkan dari kodrat alam sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Karena antara lingkungan pendidikan daerah satu dengan lingkungan Pendidikan di daerah lain kultur dan budayanya berbeda termasuk dari segi geografis juga berbeda, maka untuk proses pendidikan yang dilaksanakan juga menyesuaikan dengan lingkungannya.

 

Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Secara pribadi saya belum melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara karena ada target capaian kurikulum diakhir pembelajaran, apalagi mata pelajaran yang saya ampu adalah matematika. Tolak ukur Pendidikan di Indonesia, terutama saat akan masuk ke jenjang yang lebih tinggi (terutama untuk bisa masuk sekolah yang didinginkan anak) masih menggunakan nilai hasil belajar. Dari sini terkadang didalam pembelajaran belum bisa memerdekakan anak terutama dalam memilih cara belajar sesuai dengan kodrat anak karena ada target capaian kurikulum dan nilai yang harus didapat oleh anak. Hanya sesekali saja saya mengajak anak belajar matematika dengan permainan (sesuai dengan kodrat mereka yang masih senang bermain).

Terkait dengan kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru, dengan adanya pelaksanaan kurikulum 2013 ada sedikit kebebasan guru dalam menjalankan aktivitas, terutama dalam memilih metode pembelajaran dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Namun belum sepenuhnya bisa dilaksanakan karena guru masih mempunyai target menyelesaikan penyampaian materi pembelajaran dan nilai untuk modal anak melanjutkan ke jenjang berikutnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls