Selamat datang dihalaman duniabelajar.web.id. Terima kasih telah berkunjung ke halaman ini. Bagi yang membutuhkan bantuan silahkan hubungi kami di WA dengan klik logo WA dihalaman ini dan bagi yang akan melihat koleksi video tugas pendidikan calon guru penggerak silahkan kunjungi channel https://www.youtube.com/user/totokdariyanto

Selasa, 27 September 2011

Sejarah Berdirinya PGRI

Sangatlah tidak bijak jika seorang guru tidak mengetahui sejarah perjuangan para guru terdahulu dalam memperjuangan pendidikan. Untuk itu sedikit pengetahuan tentang berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan saya coba uraikan disini.

Pada tahun 1912 para guru mendirikan
organisasi yang beranggotakan khusus guru  dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), menggunakan Hindia Belanda karena saat itu masih dalam suasana dijajah Belanda (Indoenesia dulu masih bernama Hindia Belanda).

Kemudian pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.namun Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dengan sSemangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 (seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia) Persatuan Guru Indonesia berubah nama menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sehingga tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari jadi PGRI (Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994).

Adapun tujuan didirikannya PGRI saat itu adalah :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya
Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis
Semoga dengan mengetahui sejarah Guru di Indonesia yang berjuang untuk kemajuan pendidikan, guru yang sekarang sudah jauh lebih baik kesejahteraannya (bahkan dibandingkan dengan bidang lain) benar-benar bertujuan untuk memajukan pendidikan bukan hanya sebagai alternatif pekerjaan setelah tidak mendapatkan pekerjaan di bidang lainnya.
"Satu tauladan lebih baik dari seribu nasihat"
Apalah artinya seorang guru yang sering memberikan pembelajaran pada anak didik untuk disiplin, belajar, tertib dengan aturan, dan lain sebagainya; tetapi guru sendiri tidak pernah memberikan contoh. Tidak mau mengembangkan diri, sudah puas dengan ilmu yang dimilikinya, merasa lebih segala-galanya dari anak didiknya, sering terlambat, tidak mempunyai etos kerja (bermalas-malasan), mental kuli (mohon maaf) jika tidak ada kepala sekolah pergi seenaknya sendiri, dan lain sebagainya.
Mohon maaf untuk kalimat yang terakhir mungkin agak keras .................! 
Tetapi hal semacam inilah yang kadang terjadi dikalangan Guru. Walaupun yang melakukan hal tersebut hanya segelintir orang (mungkin 1 banding 1000), tetapi semua guru akan terkena imbasnya

Dikutip dari berbagai sumber

3 komentar:

Anonim mengatakan...

ccd

Dariyanto (Totok) mengatakan...

terima kasih

Anonim mengatakan...

mudah2an guru benar2 menjadi pribadi yang luhur

Posting Komentar

Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls