Selamat datang dihalaman duniabelajar.web.id. Terima kasih telah berkunjung ke halaman ini. Bagi yang membutuhkan bantuan silahkan hubungi kami di WA dengan klik logo WA dihalaman ini dan bagi yang akan melihat koleksi video tugas pendidikan calon guru penggerak silahkan kunjungi channel https://www.youtube.com/user/totokdariyanto

Selasa, 29 November 2011

Deteksi Penyakit Anak Sejak Dini Dengan HP

"Tiada Kata Seindah Doa"
 Karya Mahasiswa ITT dalam ajang Imagine Cup International di USA

IBU mana yang tak khawatir anaknya sakit, namun terkadang untuk menditeksi penyakit anak agak sulit dan membingungkan, apalagi bayi yang memang hanya bisa menangis. Namun hal itu akan terjawab oleh program software Childhood.

Terinspirasi dari kebutuhan tenaga kesehatan khususnya bidan, empat mahasiswa Institut Teknologi Telkom (ITT) menciptakan program hardware dalam handpone. Program hardware yang terdiri dari 10 vitur itu diciptakan oleh Mahasiswa ITT, mereka adalah Agun Mekaluhur,21(Teknik komputer), Kania Audrin,21,( Teknik informatika),Argan K A Yahya,21(Tekhnik Informatika) dan Dodi Qori Utama(Tekhnik Informatika).

Mereka berhasil mewakili Indonesia diajang Imagine Cup International di USA, beberapa waktu lalu, dan satu-satunya tim Indonesia yang berhasil lolos hingga final diajang dunia itu dari Indonesia.

Meski tak mendapatkan juara, tim dengan nama Gatot Kaca itu sudah membanggakan warga negara Indonesia, pasalnya dengan hasil penemuannya semua ibu dapat menditeksi sejak dini penyakit atau kebutuhan anaknya.

Dengan program yang diberinama Childhood atau masa anak anak itu, seorang ibu bisa menditeksi penyakit anak sejak dini. Mudahnya lagi ditekni tersebut bisa dilakukan melalui telepon genggam.

“Deteksi melalui handphone ini dengan menggunakan perangkat khusus yang kita simpan dalam program handphone dengan memanfaatkan sinyal. Dengan mendekatkan handphone ke bangian tubuh anak, maka sinyal yang ada di handphone akan berubah, jika tubuh anak itu sakit maka sinyal handphone itu akan tidak stabil, namun jika tidak sakit maka sebaliknya,” tutur Kania, yang ditemui Radar Bandung (Grup JPNN), di ITT, kemarin (28/11).

Self diagnosa yang merupakan salah satu vitur dari Chilhood, ada 10 vitur yang ditawarkan mahasiswa ITT, seperti diteksi kesuburan atau tingkat dehidrasi anak, melalui gambar air liur.

“Namanya Ferning Saliva, yakni tes dengan menggunakan gambar air liur yang dikirimkan melalui program kita dan kita diagnosa, apakah kita dalam masa subur, dan dehidrasi tidaknya,” tambahnya.

Program tersebut yakni dengan membaca gambar air liur, karena jenis air liur ini memiliki berbagai gambar berbeda dan bisa sebagai deteksi dini.”Kadang kita tidak tahu kalau anak kita dehidrasi atau tidak, dengan ini kita bisa tahu berapa tingkat dehidrasi anak kita,” terangnya.

Selain itu dalam program Chilhood itu ada juga vitur deteksi nutrisi Nutrionational status, Phychal grouth yakni untuk meliohat bagaimana kebuhuhan dan anak dan perkembangan anak “Ini seperti panduan dan petunjuk serta tips bagi para orang tua yang ingin mengetahui tingkat pertumbuhan dan juga kebutuhan anaknya,” terangnya.

Ada juga, pengingat untuk jadwal vaksinasi anak lalu nutrisi calculation atau mengetahui berapa jumlah kebutuhan nutrisi anak melalui menu makanan dengan jumlah kandungannya. “Kami juga memberikan vitur SC Scen, atau tes kesehatan melalui mata. Ini bisa untuk menditeksi penyakit TBC, hemaglobin, liver. Ini dengan cara mengambil foto mata sesorang namun dengan cahaya yang pas,” paparnya.

Viture berikutnya yakni disease alert, atau memberitahukan lokasi daerah yang akan kita tinggali apakah epidemik atau tidak. Berikutnya Food Alert, yaitu memberitahukan apa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh anak 1-3 tahun.

“Kami juga menambahkan tips dan trik bagi ibu-ibu agar tumbuh kembang anaknya bisa baik, selain itu kami memberikan alamat dokter terdekat jika ternyata anak sakit,” kata rekan-rekan lainnya menambahkan.

Ia menyebutkan program itu bukan berarti seorang ibu tidak perlu kedokter, namun lebih kepada berupa peringatan sejak dini. “Kami berharap ini bisa membantu ibu-ibu dimanapun,” tambah Kania.(yat)

Sumber: http://jpnn.com 

3 komentar:

Unknown mengatakan...

aplikasi ferning salivanya bisa di download tidak pak?

Dariyanto (Totok) mengatakan...

Untuk sementara software belum diterbitkan untuk umum

Anonim mengatakan...

Selamat wat kesuksesan kalian wahai generasi muda... teruslah berkarya untuk negeri kita tercinta....Kapan mau diterbitkan nich?

Posting Komentar

Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls